SIAGA KEBAKARAN
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh
adanya nyala api yang tidak terkendali.Kebakaran dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja,termasuk dilingkungan sekolah.
Kebakaran akan mengakibatkan
harta kekayaan yang besar menjadi berkurang dengan drastis,bahkan dalam waktu
yang sangat singkat. Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan
penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan
sangat kurang.Terutama yang ada di lingkungan sekolah,tempat siswa menimba ilmu
pada umumnya.Untuk mencegah terjadinya kebakaran dan mengurangi dampak yang
ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai.Karena
itulah diperlukan kegiatan sosialisasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
penanggulangan dan pencegahan kebakaran ini.
Penanggulangan kebakaran adalah segala upaya untuk
mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian setiap
perwujudan energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan
serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran.Penanggulangan
dilakukan dengan tujuan mengurangi dampak terjadinya kebakaran tersebut.
Sedangkan,Pencegahan kebakaran adalah segala usaha
yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api
yang tidak terkendali.Dengan kata lain,pencegahan dilakukan dengan
tujuan agar bahaya itu tidak terjadi.Pencegahan kebakaran mengandung 2 pengertian, yaitu:
1. Penyalaan
api belum ada dan usaha pencegahan ditujukan agar tidak terjadi penyalaan api.
Contoh dari tindakan ini adalah dengan memisahkan bahan mudah terbakar pada
ruang khusus, membuat aturan pencegahan kebakaran, memasang rambu dilarang
merokok, dan lain - lain.
2. Penyalaan
api sudah ada dan usaha pencegahan ditujukan agar api terkendali.
Contoh dari tindakan ini adalah mengatur nyala api di dalam ruang tempat, ketel
uap, dapur pemanas dll.
PENYEBAB KEBAKARAN
Berbagai sebab kebakaran dapat
diklasifikasikan sebagai kelalaian,
kurang
pengetahuan, peristiwa alam, penyalaan sendiri, dan
kesengajaan.
1. Kelalaian
Kelalaian merupakan penyebab terbanyak peristiwa kebakaran. Contoh dari kelalaian
ini misalnya : lupa mematikan kompor ,merokok ditempat yang tidak semestinya,
menempatkan bahan bakar tidak pada tempatnya , mengganti alat pengaman dengan
spesifikasi yang tidak tepat dan lain sebagainya.
2. Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan tentang pencegahan kebakaran merupakan salah satu
penyebab kebakaran yang tidak boleh diabaikan. Contoh dari kurang pengetahuan
ini misalnya tidak mengerti akan jenis bahan bakar yang mudah menyala, tidak
mengerti tanda-tanda bahaya kebakaran, tidak mengerti proses terjadinya api dan
sebagainya.
3. Peristiwa alam
Peristiwa alam dapat menjadi penyebab kebakaran.
Contoh : gunung meletus, gempa bumi, petir, panas matahari, dsb.
4. Penyalaan sendiri
Api bisa terbentuk bila tiga unsur api yaitu bahan
bakar, oksigen(biasanya dari udara) dan panas bertemu sehingga menyebabkan
reaksi pembakaran. Contoh: terjadinya kebakaran di hutan akibat sinar panas
matahari yang menimpa bahan bakar kering di hutan.
5. Kesengajaan
Kebakaran juga bisa disebabkan oleh
kesengajaan.misalnya,karena unsur sabotase, penghilangan jejak, mengharap
pengganti dari asuransi dsb.
JENIS KEBAKARAN
Kebakaran
dibagi menjadi 4 (empat) kelas sebagai berikut:
·
Kebakaran
Kelas A,yaitu kebakaran yang disebabkan benda-benda padat,misalnya
kayu,plastik,kertas,kain,dll.
·
Kebakaran
Kelas B,yaitu kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah
terbakar,biasanya berbentuk cairan seperti minyak
tanah,bensin,solar,alcohol,dll
·
Kebakaran
Kelas C,yaitu kebakaran yang disebabkan oleh listrik dan bahan kimia kering.
·
Kebakaran
kelas D,yaitu kebakaran yang melibatkan bahan bakar logam,seperti
titanium,sodium,magnesium,potasium,dll.
WASPADA KEBAKARAN
Api
terjadi karena persenyawaan dari sumber panas,benda yang mudah terbakar dan
oksigen.Sumber panas bisa berasal dari energy electron(listrik statis atau
dinamis),sinar matahari,reaksi kimia,dll.Benda-benda yang mudah terbakar
misalnya bahan-bahan kimia,bahan bakar minyak atau gas,kayu,plastic,kertas,dll.
Sedangkan kadar oksigen di udara (atmosfer) sekitar 20%.
Apabila
ketiga unsur tadi bersenyawa,maka terjadilah api.Maka untuk mencegah terjadinya
kebakaran itu,kita harus mengontrol tidak terjadinya persenyawaan antara
ketiganya.Jika berada dalam bangunan,pahami selalu dimana letak pintu
keluar,pintu darurat dan tangga darurat.Untuk memadamkan api biasanya
menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau fire extinguisher,yang dikenal
dengan racun api. Bentuknya berupa tabung,biasanya berwarna merah atau perak.APAR
berisi bahan bertekanan tinggi,yang tujuannya untuk dapat disemprotkan pada
saat memadamkan kebakaran.APAR memiliki media pemadam sesuai dengan jenis kelas
kebakarannya,antara lain:
·
Bahan
kimia kering (dry chemical).
Media
yang digunakan berupa partikel-partikel kimia yang dicampur secara khusus
sehingga dapat menyerap panas.Bahan Kimia kering ini akan merusak reaksi kimia
pembakaran dengan membentuk selaput pada permukaan bahan yang terbakar.Bahan
Kimia Kering biasa digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A,B,C.
·
Busa
atau Aqueous Film Forming Foam (AFFF)
Media
yang digunakan berupa campuran busa yang dilarutkan dalam air.Busa ini
berfungsi sebagai penghalang udara dengan uap bahan bakar dengan membentuk
lapisan hidrokarbon pada permukaan bahan bakar.Biasanya digunakan untuk
memadamkan kebakaran kelas D.
·
Halon
Media
yang digubakan berupa senyawa gas hidrokarbon yang gugus hidrogennya diganti
dengan atom halogen atau atom bromine.Karena sifat Halon yang stabil,halon
dapat mengikat oksigen sehingga memutus rantai reaksi kimia pada proses
pembakaran.Halon digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C.Halon jarang
dipakai di Indonesia karena sifat halon yang dapat merusak lapisan ozon.
·
Karbondioksida
(CO2)
Media
yang digunakan berupagas karbondioksida,karena gas ini dapat menyingkirkan
oksigen dari bahan yang terbakar dan memisahkannya dari bahan
bakar.Karbondioksida lebih berat dari oksigen.Maka yang biasa digunakan adalah
karbondioksida cair dengan tekanan tinggi.Karbondioksida ini bersuhu -78
C,sehingga dapat mampu memadamkan dengan
cara mendinginkan.Media ini digunakan untuk kebakaran kelas C.
·
Air
Media
yang digunakan berupa air murni yang disimpan dalam tabung bertekanan.Tabung
APAR dengan air biasanya berwarna perak dan digunakan untuk kebakaran kelas A.
·
Bubuk(Powder)
Media
yang digunakan adalah campuran antara sodium klorid fan material
thermoplastic.Media ini digunakan untuk kebakaran kelas D.
·
Kimia
Basah (wet chemical)
Media
yang digunakan berupa berbahan dasar potassium asetat,yang digunakan untuk
memadamkan bahan yang digunakan dalam proses memasak.Campuran ini akan
mendinginkan bahan yang terbakar dan membentuk lapisan antara api dan udara.
Cara menggunakan APAR,dapat
disingkat PASS
1)
Pull,Tarik pin hingga segel putus atau
terlepas.Pin terletak diatas tabung APAR.Tanpa menarik pin,kita tidak akan
dapat menekan handle sehingga isi tabung APAR keluar.
2)
Aim,arahkan nozzle kea rah pusat api
3)
Squeezze,tekan handle untuk menyemprotkan isi
tabung.Letak Handle diujung table
4)
Sweep,Sapukan nozzle yang kita pegang ke kiri
dan kanan api.Pastikan media yang kita gunakan dapat secara merata mengenai
sumber api.
APAR
memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda sesuai dengan media yang digunakan
dan ukuran.Perhatikan arah angin sebelum menyemprotkan.Jangan berlawanan,tetapi
semprotkan searah dengan arah hembusan angin.Selain APAR,untuk memadamkan
kebakaran gedung-gedung,taman-taman dan jalanan,biasanya dilengkapi dengan
hydran.Hydran adalah cadangan air yang dapat digunakan oleh pemadam kebakaran.Gedung-Gedung
ada juga yang dilengkapi dengan detector asap,alarm kebakaran dan
sprinkler.Detektor asap dan alarm kebakaran akan memberitahukan secara otomatis
jika ada asap atau api di dalam gedung.Sedangkan sprinkler akan secara otomatis
memancarkan air jika terjadi pemanasan pada suhu dimana sprinkler ditempatkan.
Yang harus dilakukan saat terjadi
kebakaran:
a. Pahami
bangunan di manapun kamu berada.Ingat-ingat letak di mana jalan keluar dan
pintu darurat.Perhatikan juga letak alat pemadam api ringan (APAR) atau tombol
alarm kebakaran.
b. Jika
mendengar tanda bahaya kebakaran seperti asap dan bunyi alarm,jangan panik dan
tetap tenang.Hubungi segera petugas penyelamat untuk mendapat pertolongan.
c. Jika
terjebak di dalam suatu ruangan,tutup celah pintu dengan kain atau handuk
basah.
d. Merangkak
dibawah asap,bernafas dengan pendek-pendek.
e. Meminta
pertolongan,beritahu dimana posisi berada,mencoba menarik perhatian regu
penyelamat misalnya dengan mengibaskan kain.
BENTUK KESIAPSIAGAAN KEBAKARAN
·
Memastikan mematikan kompor dan alat-alat
listrik setelah selesai digunakan
·
Jangan biarkan kabel alat-alat listrik tetap
tersambung jika tidak digunakan
·
Periksa secara teratur jika ada kabel yang
terkelupas.
·
Sebelum tidur atau meninggalkan rumah,pastikan
tidak ada kompor atau alat-alat listrik yang tidak perlu menyala,
·
Jika menggunakan kompor minyak,jangan
mengisinya terlalu penuh dan jangan biarkan banyak berceceran.
·
Jangan meletakkan kompor terlalu dekat ke
dinding rumah.
·
Simpanlah bahan-bahan yang mudah terbakar
dengan aman.Jangan di dekat kompor atau sumber api lainnya
·
Jika menggunakan kompor gas,letakkan kompor gas
di ruangan yang ventilasinya bagus,sehingga terjadi pertukaran udara.
·
Jangan memasang stop kontak
bertumpuk-tumpuk.Kabel yang panas dapat melelh dan menimbulkan percikan api.
·
Jangan membakar sampah di tengah terik matahari
atau pada saat angin bertiup kencang.