Minggu, 12 April 2015

SIAP SIAGA KEBAKARAN



SIAGA KEBAKARAN 

Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang tidak terkendali.Kebakaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja,termasuk dilingkungan sekolah.
Kebakaran akan mengakibatkan harta kekayaan yang besar menjadi berkurang dengan drastis,bahkan dalam waktu yang sangat singkat. Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang.Terutama yang ada di lingkungan sekolah,tempat siswa menimba ilmu pada umumnya.Untuk mencegah terjadinya kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai.Karena itulah diperlukan kegiatan sosialisasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penanggulangan dan pencegahan kebakaran ini.
Penanggulangan kebakaran adalah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran.Penanggulangan dilakukan dengan tujuan mengurangi dampak terjadinya kebakaran tersebut.
Sedangkan,Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api  yang tidak terkendali.Dengan kata lain,pencegahan dilakukan dengan tujuan agar bahaya itu tidak terjadi.Pencegahan kebakaran mengandung 2  pengertian, yaitu:
1.    Penyalaan api belum ada dan usaha pencegahan ditujukan agar tidak terjadi penyalaan api. Contoh dari tindakan ini adalah dengan memisahkan bahan mudah terbakar pada ruang khusus, membuat aturan pencegahan kebakaran, memasang rambu dilarang merokok, dan lain -  lain.
2.    Penyalaan api sudah ada dan  usaha  pencegahan ditujukan agar api terkendali. Contoh dari tindakan ini adalah mengatur nyala api di dalam ruang tempat, ketel uap, dapur  pemanas dll.
PENYEBAB KEBAKARAN
Berbagai sebab kebakaran dapat diklasifikasikan  sebagai kelalaian, kurang
pengetahuan, peristiwa alam, penyalaan sendiri, dan kesengajaan.
1.    Kelalaian
Kelalaian merupakan penyebab terbanyak peristiwa kebakaran. Contoh dari kelalaian ini misalnya : lupa mematikan kompor ,merokok ditempat yang tidak semestinya, menempatkan bahan bakar tidak pada tempatnya , mengganti alat pengaman dengan spesifikasi yang tidak tepat dan lain sebagainya.
2.    Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan tentang pencegahan kebakaran merupakan salah satu penyebab kebakaran yang tidak boleh diabaikan. Contoh dari kurang pengetahuan ini misalnya tidak mengerti akan jenis bahan bakar yang mudah menyala, tidak mengerti tanda-tanda bahaya kebakaran, tidak mengerti proses terjadinya api dan sebagainya.
3.    Peristiwa alam
Peristiwa alam dapat menjadi penyebab kebakaran. Contoh : gunung meletus, gempa bumi, petir, panas matahari, dsb.

4.    Penyalaan sendiri
Api bisa terbentuk bila tiga unsur api yaitu bahan bakar, oksigen(biasanya dari udara) dan panas bertemu sehingga menyebabkan reaksi pembakaran. Contoh: terjadinya kebakaran di hutan akibat sinar panas matahari yang menimpa bahan bakar kering di hutan.

5.    Kesengajaan
Kebakaran juga bisa disebabkan oleh kesengajaan.misalnya,karena unsur sabotase, penghilangan jejak, mengharap pengganti dari asuransi dsb.

JENIS KEBAKARAN
Kebakaran dibagi menjadi 4 (empat) kelas sebagai berikut:
·         Kebakaran Kelas A,yaitu kebakaran yang disebabkan benda-benda padat,misalnya kayu,plastik,kertas,kain,dll.
·         Kebakaran Kelas B,yaitu kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah terbakar,biasanya berbentuk cairan seperti minyak tanah,bensin,solar,alcohol,dll
·         Kebakaran Kelas C,yaitu kebakaran yang disebabkan oleh listrik dan bahan kimia kering.
·         Kebakaran kelas D,yaitu kebakaran yang melibatkan bahan bakar logam,seperti titanium,sodium,magnesium,potasium,dll.

WASPADA KEBAKARAN
Api terjadi karena persenyawaan dari sumber panas,benda yang mudah terbakar dan oksigen.Sumber panas bisa berasal dari energy electron(listrik statis atau dinamis),sinar matahari,reaksi kimia,dll.Benda-benda yang mudah terbakar misalnya bahan-bahan kimia,bahan bakar minyak atau gas,kayu,plastic,kertas,dll. Sedangkan kadar oksigen di udara (atmosfer) sekitar 20%.
Apabila ketiga unsur tadi bersenyawa,maka terjadilah api.Maka untuk mencegah terjadinya kebakaran itu,kita harus mengontrol tidak terjadinya persenyawaan antara ketiganya.Jika berada dalam bangunan,pahami selalu dimana letak pintu keluar,pintu darurat dan tangga darurat.Untuk memadamkan api biasanya menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau fire extinguisher,yang dikenal dengan racun api. Bentuknya berupa tabung,biasanya berwarna merah atau perak.APAR berisi bahan bertekanan tinggi,yang tujuannya untuk dapat disemprotkan pada saat memadamkan kebakaran.APAR memiliki media pemadam sesuai dengan jenis kelas kebakarannya,antara lain:
·         Bahan kimia kering (dry chemical).
Media yang digunakan berupa partikel-partikel kimia yang dicampur secara khusus sehingga dapat menyerap panas.Bahan Kimia kering ini akan merusak reaksi kimia pembakaran dengan membentuk selaput pada permukaan bahan yang terbakar.Bahan Kimia Kering biasa digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A,B,C.
·         Busa atau Aqueous Film Forming Foam (AFFF)
Media yang digunakan berupa campuran busa yang dilarutkan dalam air.Busa ini berfungsi sebagai penghalang udara dengan uap bahan bakar dengan membentuk lapisan hidrokarbon pada permukaan bahan bakar.Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas D.
·         Halon
Media yang digubakan berupa senyawa gas hidrokarbon yang gugus hidrogennya diganti dengan atom halogen atau atom bromine.Karena sifat Halon yang stabil,halon dapat mengikat oksigen sehingga memutus rantai reaksi kimia pada proses pembakaran.Halon digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C.Halon jarang dipakai di Indonesia karena sifat halon yang dapat merusak lapisan ozon.
·         Karbondioksida (CO2)
Media yang digunakan berupagas karbondioksida,karena gas ini dapat menyingkirkan oksigen dari bahan yang terbakar dan memisahkannya dari bahan bakar.Karbondioksida lebih berat dari oksigen.Maka yang biasa digunakan adalah karbondioksida cair dengan tekanan tinggi.Karbondioksida ini bersuhu -78 C,sehingga dapat mampu memadamkan dengan cara mendinginkan.Media ini digunakan untuk kebakaran kelas C.
·         Air
Media yang digunakan berupa air murni yang disimpan dalam tabung bertekanan.Tabung APAR dengan air biasanya berwarna perak dan digunakan untuk kebakaran kelas A.
·         Bubuk(Powder)
Media yang digunakan adalah campuran antara sodium klorid fan material thermoplastic.Media ini digunakan untuk kebakaran kelas D.
·         Kimia Basah (wet chemical)
Media yang digunakan berupa berbahan dasar potassium asetat,yang digunakan untuk memadamkan bahan yang digunakan dalam proses memasak.Campuran ini akan mendinginkan bahan yang terbakar dan membentuk lapisan antara api dan udara.

Cara menggunakan APAR,dapat disingkat PASS
1)    Pull,Tarik pin hingga segel putus atau terlepas.Pin terletak diatas tabung APAR.Tanpa menarik pin,kita tidak akan dapat menekan handle sehingga isi tabung APAR keluar.
2)    Aim,arahkan nozzle kea rah pusat api
3)    Squeezze,tekan handle untuk menyemprotkan isi tabung.Letak Handle diujung table
4)    Sweep,Sapukan nozzle yang kita pegang ke kiri dan kanan api.Pastikan media yang kita gunakan dapat secara merata mengenai sumber api.
APAR memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda sesuai dengan media yang digunakan dan ukuran.Perhatikan arah angin sebelum menyemprotkan.Jangan berlawanan,tetapi semprotkan searah dengan arah hembusan angin.Selain APAR,untuk memadamkan kebakaran gedung-gedung,taman-taman dan jalanan,biasanya dilengkapi dengan hydran.Hydran adalah cadangan air yang dapat digunakan oleh pemadam kebakaran.Gedung-Gedung ada juga yang dilengkapi dengan detector asap,alarm kebakaran dan sprinkler.Detektor asap dan alarm kebakaran akan memberitahukan secara otomatis jika ada asap atau api di dalam gedung.Sedangkan sprinkler akan secara otomatis memancarkan air jika terjadi pemanasan pada suhu dimana sprinkler ditempatkan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran:
a.    Pahami bangunan di manapun kamu berada.Ingat-ingat letak di mana jalan keluar dan pintu darurat.Perhatikan juga letak alat pemadam api ringan (APAR) atau tombol alarm kebakaran.
b.    Jika mendengar tanda bahaya kebakaran seperti asap dan bunyi alarm,jangan panik dan tetap tenang.Hubungi segera petugas penyelamat untuk mendapat pertolongan.
c.    Jika terjebak di dalam suatu ruangan,tutup celah pintu dengan kain atau handuk basah.
d.    Merangkak dibawah asap,bernafas dengan pendek-pendek.
e.    Meminta pertolongan,beritahu dimana posisi berada,mencoba menarik perhatian regu penyelamat misalnya dengan mengibaskan kain.

BENTUK KESIAPSIAGAAN KEBAKARAN
·         Memastikan mematikan kompor dan alat-alat listrik setelah selesai digunakan
·         Jangan biarkan kabel alat-alat listrik tetap tersambung jika tidak digunakan
·         Periksa secara teratur jika ada kabel yang terkelupas.
·         Sebelum tidur atau meninggalkan rumah,pastikan tidak ada kompor atau alat-alat listrik yang tidak perlu menyala,
·         Jika menggunakan kompor minyak,jangan mengisinya terlalu penuh dan jangan biarkan banyak berceceran.
·         Jangan meletakkan kompor terlalu dekat ke dinding rumah.
·         Simpanlah bahan-bahan yang mudah terbakar dengan aman.Jangan di dekat kompor atau sumber api lainnya
·         Jika menggunakan kompor gas,letakkan kompor gas di ruangan yang ventilasinya bagus,sehingga terjadi pertukaran udara.
·         Jangan memasang stop kontak bertumpuk-tumpuk.Kabel yang panas dapat melelh dan menimbulkan percikan api.
·         Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau pada saat angin bertiup kencang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar